Luk. 5:12-16
Di sekitar tempat saya tinggal ketika kecil ada orang yang sakit kusta. Beban yang mereka harus pikul menjadi berat karena Ayah yang harusnya menjadi penopang ekonomi keluarga justru mengidap penyakit ini. Bukan hanya beban ekonomi, beban batin merasa ditolak lingkungan lebih memberatkan mereka, ayah dan satu anak mereka terkena sakit ini juga. Dengan daya juang yang tinggi mereka akhirnya bisa terlepas dari beban hidup yang mendera, 3 anak mereka sekarang justru menjadi dokter.
Merasa diri sakit, tersisihkan, terbuang, terolok-olok bila mampu diterima kemudian diolah dengan baik dan dengan iman memohon perubahan dariNya justru akan menjadi kekuatan maha dasyat untuk merubah suasana dari keterbelengguan menjadi kemerdekaan tak terkira.
Injil Lukas menulis: Ada disitu seorang yang penuh kusta (ay.12). Berarti seluruh tubuhnya terkena penyakit ini, yang bila dibiarkan bagian2 tubuh tertentu akan terlepas (meleleh) sehingga menimbulkan kecacatan seumur hidup. Sakit ini sering oleh masyarakat dinilai akibat dari kutukan. Bisa dibayangkan betapa menderitanya orang tersebut, membawa diri penuh benjolan-benjolan seperti siap meledak, belum lagi bagian tubuh lain yang mungkin sedang meleleh dan berbau, berada dikerumunan orang (dalam Injil Matius dikatakan orang banyak berbondong-bondong mengikuti Yesus) yang merasa jijik akan penyakitnya dan berpikir bahwa ia terkena kutukan. Butuh nyali yang sangat tinggi dari Si Penderita untuk sampai ke depan Yesus dan melakukan dialog , “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”(ay. 12)
Usaha mati-matian Si Penderita tidak sia-sia, Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, “Aku mau, jadilah engkau tahir!”(ay.13) Ya! Seperti itulah Yesus Tuhan kita, Dia tak pernah bertele-tele bila ingin menolong. Hati welas asih yang menjadi ciri khasnya langsung bereaksi ketika melihat Si Penderita ini, apalagi Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon (ay.12).
Apakah kita mempunyai gaya seperti Si Penderita Kusta ketika ingin bertemu dengan Yesus? Nyali tinggi, lumayan nekad, tak malu-malu kalau perlu tersungkur skalian walau diliat orang banyak, asal bisa ketemu Yesus dan jadi sembuh total.
Jangan terbalik, kalo ngejar proyek, uang, selingkuhan sampe tersungkur-sungkur tapi ketika mendengar nama Yesus sudah neg duluan.
Yesus tak minta lebih, Ia hanya butuh hati yang terbuka menyatakan bahwa diri kita sakit dan rindu diobati. Itu saja. Semoga..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar