Kumpulan RENUNGAN III


By : Marvel Nicolas


Mengenang Anne Satya Adhika
Tiga Kali Anne Bertemu Tuhan

Saat ini Anne Satya Adhika (12) mungkin sudah bisa melihat wajah Tuhan. Ia sudah memperoleh apa yang pernah dijanjikan oleh Tuhan Yesus yang datang ua kali dalam mimpinya. Dalam mimpi itu Tuhan Yesus berkata akan mengambil dua benda dari tubuhnya, namun Ia akan mengganti dengan sesuatu yang paling baik buat Anne. Yang paling baik bagi puteri pasangan Antonius Yosef Sri Kahono (43) dan Yohana Fransisca Emy Kusindriati (38) tiada lain adalah Surga! Karena Anne dipanggil Tuhan pada 26 September 2007, setelah melewati pergulatan panjang dari operasi tumor 3 April 2007 berikut rangkaian enam kali kemoterapi.Anne Satya Adhika, terlahir 7 Juni 1995 dengan badan sehat dan gemuk. Anne yang penurut dan lugu,menurut ayahandanya adalah anak yang pendiam, namun anehnya Anne punya banyak teman. Walaupun terkesan pendiam, Anne pandai merangkai doa bahkan memimpin doa dengan rangkaian kata-kata yang dibuatnya sendiri. Kecintaan Anne untuk berdoa juga terbukti dengan rajinnya Anne ikut ibadat, doa rosario atau pun misa baik di paroki, maupun di rumah. Di kamar Anne yang bernuansa pink, tertempel doa Bapa Kami dalam bahasa Inggris, menunjukkan kecintaan Anne pada Tuhan dan keinginannya untuk belajar bahasa Inggris.Tingginya semangat belajar Anne dan keinginannya untuk mengetahui sudah terbukti dari prestasi belajar yang ia dapatkan dari sekolahnya di SD Kanisius Demangan Baru. Beberapa kali Anne mendapatkan ranking di sekolahnya,terutama ketika Anne belajar di kelas 1 sampai dengan 3. Di kelas 6, seperti anak-anak lain yang juga ingin mempersiapkan ujian, maka Anne mengikuti les-les supaya memperoleh nilai bagus dalam ujian dan bisa melanjutkan ke sekolah favorit. "Menjelang ujian, tanpa ada gejala sakit sebelumnya tubuh Anne tampak mengurus namun perutnya agak besar. Setelah dicek di RS Panti Rapih ternyata ada tumor di bagian perut," terang Bapak Kahono. Kemudian waktu itu dokter menganjurkan supaya segera dilakukan operasi. Vonis tersebut membuat pak Kahono dan istri merasa panik dan stress. Disaat-saat suasana hati yang tidak enak, rangtua Anne mohon bantuan doa kepada sanak saudara dan tetangga, maka malamnya dirumah pak Kahono diadakan doa lintas agama untuk kekuatan dan kesembuhan Anne, pukul 18.00 doa dari beberapa warga yang beragama Islam, dan pukul 19.00 dilanjutkan doa dari warga yang beragama Katolik. Ada keinginan untuk mengikuti pengobatan alternatif.Namun, menurut dokter hal ini hanya akan memperparah kondisi pasien.Itu sebabnya tanpa memikirkan masalah biaya, mereka menyetujui operasi pengangkatan tumor Anne. "Kami hanya ingin Anne sembuh. Namun, ternyata Tuhan mempunyai rencana lain untuk Anne dan kami sekeluarga." jelas Ibu Emy tabah. Ibunda Anne dan Gisela Sotya Gracia Diwyacita (3,5) ini ternyata masih harus berjuang untuk membujuk putri sulungnya agar mau dioperasi.Namun, ternyata hanya Tuhan Yesus sendiri yang bisa membujuk Anne. "Malam sebelum dioperasi Anne bermimpi bertemu Tuhan. Katanya, dia melihat Tuhan Yesus menungguinya di ruang operasi dan memegangi tangan kanannya. Jadi, setelah mimpi itu dia pasrah saja dioperasi." ujar Ibu Emy.Mimpi itu adalah kali pertama Anne bertemu Tuhan Yesus.Sebelumnya, Anne belum pernah menceritakan perjumpaan dengan Tuhan. Namun, Anne sangat suka berdoa. Ia gemar berdoa rosario dan memimpin doa spontan. Bahkan setelah ia meninggal orang tuanya menemukan diari doa Anne yang dibuatnya sejak ia duduk di kelas 3 SD. "Kami tidak tahu kalau Anne menulis berbagai doa mulai doa di hari ibu, hari pahlawan, sampai hari kelahiran Gisela. Dan baru menjelang saat-saat terakhirnya ia menulis doa untuk dirinya sendiri," tutur Bapak Kahono. Dalam doanya yang terakhir, Anne juga sempat memohon berkat agar kedua orang tuanya sehat dan mempunyai cukup rejeki untuk membiayai pengobatan di rumah sakit.
Padahal saat itu tidak seorang pun yang memberitahu bahwa kedua orang tuanya kesulitan menutup biaya yang tidak sedikit. Dan untunglah sebagian biaya dibantu oleh perusahaan tempat Pak Kahono bekerja. Bantuan juga datang dari sanak saudara, juga dari teman-teman di milis yang bersimpati dengan Pak Kahono. Namun bantuan itupun belum bisa menutup seluruh biaya pengobatan yang luar biasa mahalnya.Maka atas kebaikan perusahaan tempat Pak Kahono bekerja meminjami uang untuk menutup biaya tersebut, sedangkan untuk pengembaliannya Pak Kahono harus rela dipotong gajinya setiap bulan, yang jumlahnya cukup besar. "Saya tidak tahu berapa tahun potongan gaji itu akan selesai" kata Pak Kahono. Maka untuk menutup kebutuhan setiap bulannya yang selalu minus pak kahono harus berjuang mencari kerja dimalam hari diluar perusahaannya.Perjumpaan Anne dengan Tuhan Yesus dalam mimpi ternyata membawa mukjijat bagi kondisi fisik dan mentalnya. Secara mengejutkan, rekam jantung dan berbagai pemeriksaan sebelum operasi memungkinkan bagi terlaksananya operasi. Padahal dua hari sebelumnya, rekam jantung Anne sangat jelek. Begitu senangnya Anne berjumpa Tuhan sampai dia bisa menghibur sang ibu. "Sebelum masuk kamar operasi, Anne sempat bilang pada saya: Ibu, wajahnya jangan begitu. Senyum to....da...da. ..." kenang Ibu Emy. Operasi yang menyita waktu 3 jam 45 menit itupun seperti mukjizat, karena sebelumnya dokter sempat memberitahukan bahwa setelah operasi Anne pasti membutuhkan perawatan di ICU, namun hal ini tidak terjadi. Tuhan seakan menjawab doa Anne dan keinginan Anne.
Sebelum operasi Anne sempat bilang kepada Ibunya, "Ibu setelah operasi saya maunya kembali ke kamar ini."Dan memang benar, setelah operasi, Anne tidak memerlukan perawatan di ICU. Anne dikembalikan kekamar perawatan semula dan dia kelihatan tegar, tidak merasa sakit.Pasca operasi dengan semangat hidup yang luar biasa, Anne ngotot ikut ujian kelulusan sekolah dasar."Waktu itu Anne tidak pernah belajar karena sakit dan masuk rumah sakit. Tapi, syukurlah Anne bisa lulus ujian kelulusan sekolah dasar dan diterima di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta," kata Bapak Kahono. Anne pun tetap rajin menyalin pelajaran guna mengejar ketertinggalannya selama dia harus mengikuti kemoterapi.Saat-saat mendampingi kemoterapi Anne, Bapak Kahono dan Ibu Emy merasakan beban yang sangat berat."Setiap bulan, kurang lebih 4 sampai 5 hari kami harus mendampingi Anne yang pasti merasakan sakit, pusing berat, mual, muntah, dan menggigil sampai tempat tidurnya bergoyang hebat.Setelah itu, di rumah kadang-kadang Anne susah minum obat" kata kedua orangtua Anne. Disaat-saat Anne menggigil karena efek dari kemoterapi ia selalu bilang pada ibunya, "Bu...dingin banget, doakan Anne ya bu...." Kenang ibu Emy sambil menangis. "ia anak yang tabah, semangat dan selalu ingat pada Tuhan, saya bisa merasakannya betapa sakitnya orang menjalani kemoterapi, tetapi saya harus tabah dan kuat selama mendampingi anak saya".Di tengah beratnya pendampingan itu, keduanya tidak putus asa.Meski doa mereka agar sang anak tidak kesakitan paska kemoterapi tidak dikabulkan Tuhan, mereka terus berdoa agar Anne disembuhkan. Dengan kepercayaan penuh mereka membimbing Anne agar terus berpasrah dan berdoa. Bahkan Pak Kahono juga rajin berpuasa agar Anne segera sembuh dan Pak Kahono bisa sabar melayani Anne.Dari kemoterapi pertama sampai keempat, kondisi fisik Anne sangat bagus. Meski harus kesakitan setelah kemoterapi, ia bisa kembali beraktifitas dengan ceria.Bahkan setelah menjalani kemoterapi ia antusias untuk masuk sekolah, ia dengan semangat dan senang hati selalu ingin ersekolah berjumpa dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya. Kali ini tantangan besar menanti keluarga Kahono karena kerontokan rambut Anne tidak bisa dicegah. Anne pun mengalami stres berat. Berbagai cara dilakukan oleh keluarganya agar rasa percaya diri Anne kembali. Mulai dari membeli wig sampai jalan-jalan untuk sekadar makan atau membeli pensil pun dilakoni keluarga ini agar Anne bisa merasa senang. "Syukur kepada Allah karena dengan cepat Anne bisa menerima kenyataan ini, dia sempat stress selama 4 hari,selalu marah karena hampir setiap hari rambutnya lepas satu persatu. Kami hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar kami diberi kesabaran dan ketabahan, maka disaat-saat selesai doa malam atau disaat-saat kami makan bersama diluar secara pelan-pelan kami mencoba menjelaskan kepada Anne mengenai kerontokan rambutnya" kata pak Kahono. "Dan syukur kepada Allah sekali lagi Anne khirnya mau mendengarkan dan mau menerima kenyataan ini".Setelah kemoterapi ketiga, Anne bermimpi ketemu Tuhan Yesus lagi. Pada sang ibu, Anne bercerita,"Ibu, Tuhan datang lagi. Tuhan bilang Dia telah ambil salah satu organ tubuhku sebanyak dua buah.Tuhan bilang agar aku tidak khawatir, suatu saat akan diganti yang lebih baik, tetapi tidak dalam waktu dekat. Kemudian Tuhan bilang dengan bahasa lain yang tidak pernah aku mengerti. Tapi aku paham dengan apa maksud perkataan Tuhan padaku. Bu kira-kira apa ya organ yang diambil itu?"Lewat pertemuan kedua ini, akhirnya Tuhan Yesus sendiri yang menunjukkan pada Anne apa yang terjadi dalam operasi itu. Mengingat tumor seberat 3,2 kg itu menempel pada kedua indung telurnya, dokter memutuskan untuk mengangkat indung telur Anne sekaligus.Pengangkatan kedua indung telur ini tidak disampaikan oleh keluarga pada Anne agar dia tidak stress.Rencananya baru akan disampaikan setelah dia dewasa karena dia tidak akan bisa punya anak. Namun, justru Tuhan sendiri yang memberitahukannya langsung pada Anne. Perjumpaan Anne yang kedua dengan Tuhan Yesus ini juga menimbulkan perubahan drastis pada dirinya. Menurut cerita keluarga dan para tetangga, setelah kemoterapi ketiga Anne tidak seperti dirinya lagi. Pada seorang anggota keluarganya dia berkata, "Mbak, Anne minta maaf ya kalau ada salah."Sementara itu, pada kedua orang tuanya ia sering minta supaya para kerabat diundang makan-makan. Dengan undangan ini dia seakan berpamitan.Ketika itu Anne juga ingin sekali bertemu dengan emak Inge dan oma Maria, mereka berdua adalah sahabat orangtua Anne yang begitu baik memperhatikan Anne. Namun sayang keinginan itu tidak bisa terlaksana, Anne sangat senang sekali dengan pemberian boneka dari emak Inge dan emak Nancy juga rosario dari oma Maria, maka Anne sering memeluk boneka dan memakai rosario disaat-saat Anne opname di rumah sakit. Dia juga berkesan dengan para suster yang selalu menjenguknya, suster Gratia, suster Theresia. Juga romo Agus dan ibu guru Erna yang selalu setia
menemani dan mendampingi Anne sejak operasi bulan April.Menjelang kemoterapi ke-6 Anne sebenarnya sudah menolak, bahkan sempat kirim sms kepada ibunya "Bu..aku tidak mau dikemo lagi, aku tahu bapak ibu ingin menyembuhkanku, tapi aku sudah tidak kuat lagi.." begitu isi dari sms yang ia kirimkan kepada ibunya.Bahkan Anne sempat kirim sms juga kepada ibu gurunya "bu tolong aku, aku tidak mau dikemo lagi, kalau ibu gak mau menolong aku maka kita tidak akan berjumpa lagi". Dan bagi Kahono hal itu pun sangat dilematis. Menurut dokter kemoterapi harus dijalani, "Pak ini kemo terakhir, sayang kalau tidak dijalani,biar tuntas" begitu kata dokter.Bahkan ketika ibu Anne menanyakan soal kemoterapi yang ke-6 kepada dokter, maka dokter hanya menjawab
"memang begitu skedulenya bu, harus dijalani". Padahal kondisi Anne saat itu sangat stress dan bahkan hasil lab sangat tidak baik, lekosit dan trombosit turun drastis.Namun Anne seakan ingin memakai waktu-waktu terakhirnya untuk menyenangkan semua orang. Ia tidak mau orang tuanya sedih, "Bapak jangan gitu, Bapak jangan sedih ya," ucapnya setiap kali sang ayah nyaris menitikkan air mata. Anne juga sempat membelikan kado ulang tahun bagi temannya di sela kesakitan paska kemoterapi keempat. Menjelang kemoterapi terakhir, ia sempat momong Gisela bermain di sebuah mall di Yogyakarta. Waktu itu Anne punya keinginan yang tidak bisa ditolak, ia ingin mengajak adiknya untuk bermain disebuah mall. Ia juga berjuang menyiapkan sepucuk doa "Malaikat Tuhan"yang ditulis rapi untuk kedua orang tuanya. Doa itu belum sempat diajarkan pada orang tuanya karena Tuhan sudah menemuinya untuk yang ketiga kali.Hari Selasa sore 25 september pukul 14.20 WIB, Tuhan Yesus menjumpai Anne yang sedang mengalami masa kritis. Saat itu Anne selalu meminta bapak dan ibunya untuk memeluknya. Tiba-tiba Anne minta duduk,lalu memandang ke arah sudut ruangan. Seperti ketakutan ia menunjuk ke sudut ruangan dan berkata dengan nada yang terpatah-patah, "Ibuuu... ka..ta Tuu..han Yesusss, o..rang yang ma...mau me...ning..gal itu su..su..lit bernafas.... bapaaaak. ....ibuuu, aku ta..kutt.." Anne lalu meminta agar kedua tangannya dipegang dengan erat oleh kedua orangtuanya. Ketika itu Anne juga menanyakan saudara-saudaranya kepada ibunya, "Bu...mana budhe dan pak dhe,mana mbak vita, mbak Nuke....kok sepi to" Kenang ibu Emy. Bahkan ketika itu Anne juga menanyakan adiknya dan keponakannya, katanya "...mana Marsa, mana Gisela...Gisela mbak Anne mau meninggal... " kenang pak kahono sambil menitikkan air mata. Kata-kata Anne seperti itu membuat perasaan orangtua Anne menjadi tidak karuan. Maka pak Kahono segera menelepon seluruh sanak saudara untuk datang ke rumah sakit, dan juga menelepon Romo Agus. Sore itu juga pada pukul 18.00, Anne menerima sakramen minyak suci. Ketika upacara pemberkatan minyak suci berlangsung Anne bisa mengikutinya dengan khidmat, dan setelah selesai kepada Romo ia masih berucap, "Terima kasih Romo. Doakan saya ya Romo." Lalu setelah itu dilanjutkan dengan doa roasio oleh warga lingkungan dan Anne pun juga bisa mengikuti dengan tenang. Mulai jam 21.00 - 03.30 Anne tidak bisa tidur, sesekali minta minum karena haus sekali, tetapi ketika diberi minum selalu dikeluarkan lagi. Orangtua anne sehari tidak tidur menunggui Anne. Keesokan paginya, hari Rabu, dokter yang memeriksa Anne bilang bahwa Anne membutuhkan cuci darah karena kondisinya semakin menurun. Namun kata dokter melihat kondisi seperti ini cuci darah tidak berani. Pukul 9 pagi, Anne mengalami masa kritis lagi. Meski ketakutan akan berpisah dengan orang-orang terkasih dan terutama adik yang dinantinya tujuh tahun lamanya Anne manut saja mengikuti bimbingan doa dari sang ayah. Pada saat itu, pak Kahono membimbing Anne untuk berdoa Bapa Kami yang diikuti Anne dengan pelan-pelan. Anne minta air karena merasa haus sekali. Tapi Anne sudah tidak bisa menelan lagi. Anne hanya minta dipeluk kedua orangtuanya sambil sesekali memanggil orangtuanya dengan nada pelan "bapaaaak... ....ibuuuuu. ....." tangan Anne begitu kuat memegang tangan kedua orangtuanya, tangan kanan memegang tangan ibunya, sedang tangan kiri minta dipegang bapaknya. Pada saat itu, Papa Anne membimbing Anne untuk berdoa. Sekali lagi pak Kahono membimbing Anne untuk berdoa dan Anne pun bisa mngikuti doa walaupun dengan suara yang pelan dan terpatah-patah. "Ya Tu...han, Ampuni hamba-Mu Anne. Pe....ganglah tangan Anne ke dalam pangkuan-Mu. ..tuntunlah hamba-Mu kedalam surga" Dan pada waktu itu, kedua orangtuanya sempat minta maaf juga. "Anne,bapak ibu minta maaf ya, bapak dan ibu banyak dosa dan salah pada Anne." Anne pun menjawab, "Aku ituuu sudah me..maaf..kan. " Saat itu juga Anne sempat minta maaf kepada bapak dan ibunya. "Anne juga ya bu minta maaf.." Kahono sambil menangis menjawab, "Anne gak punya salah. Bapak dan ibu sudah memaafkan". Setelah itu Anne memanggil Bapak Ibu-nya sekali lagi danmemegang dengan kuat tangan orangtua itu.Bapak Kahono pun berdoa untuk yang terakhir pada Tuhan, "Tuhan yang Maha Kasih, Tuhan yang Maha Agung, seandainya Anne harus Kau panggil, maka tuntunlah dan peganglah Anne ke dalam pangkuan-Mu disurga. Tapi apabila Engkau menghendaki mukjizat, kami siap untuk membimbingnya kembali." Sekali lagi Anne berkata "Ba..paaak.. ibuuuu" Perlahan pegangan Anne terasa semakin mengendur dan akhirnya Anne pergi memenuhi panggilan Tuhannya. Saat itu kedua orangtua Anne terasa lemas sekali, mau bicarapun tidak bisa, hanya cucuran airmata yang ada. Para suster berusaha untuk memompa paru-paru Anne tetapi nampaknya sia-sia karena Anne memang sudah tiada......orangtua Anne menangis habis-habisan sambil berdoa memohon ampun kepada Sang Maha Suci...
"Rasa menyesal, rasa kecewa, dan marah pada dokter berbaur menjadi satu saat itu." ujar pak Kahono.Ketika para sahabat pada datang dan bertanya "Anne sakit apa,kok meninggal, kemarin kan masih sehat" . Dengan nada kesal pak Kahono pun menjawab "Anne meninggal karena di kemoterapi". Rasa kesal dan kecewa masih terlihat diwajah pak Kahono saat itu, untunglah banyak sahabat, saudara dan juga romo mencoba menenangkan hati pak Kahono."Selamat jalan anakku, selamat jalan Anne.....banyak kenangan indah bersamamu yang tidak akan aku lupakan selamanya, engkau begitu baik, bersemangat dan bahkan mau maaf memaafkan menjelang engkau pergi. Sekali lagi maafkan segala kesalahan bapak ibu nak....damai dan bahagia di Surga Amin" begitu kata pak Kahono. Begitulah Anne Satya Adhika menyelesaikan peziarahannya di bumi dalam doa. Kisah dan percakapan tersebut
diatas adalah kisah nyata yang sebenarnya, tanpa mengurangi dan menambahi sedikitpun. Pak Kahono bercerita apa adanya, ia memang ingin berbagi pengalaman iman kepada kita semua. "Saya ingin sharing pengalaman pribadi dan iman kepada semua sahabat tanpa kecuali,bahwa mendampingi seseorang yang sedang sakit terlebih orang yang mau meninggal dunia itu sangat-sangat penting" kata pak Kahono."Sekali lagi, mudah-mudahan sharing ini berguna..." lanjutnya.
Catatan:
Kisah ini ditulis dari hasil wawancara orangtua Anne dengan seorang teman wartawan pada tanggal 29 September 2007 (tiga hari setelah Anne tiada) dan dilanjutkan pada awal bulan Nopember setelah 40 hari peringatan Anne. Artikel ini telah dimuat di dua media,yaitu majalah Utusan terbit bulan Desember 2007, media Pondok Renungan, dan Sabda serta salah satu media di jakarta yang terbit Januari 2008.
http://anne1995. wordpress. com/wp-includes/ images/smilies/ icon_sad. gif]

Alpukat dan Benalu

Suatu hari, sebatang pohon alpukat menikmati sejuknya udara sore. Tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan dari sebutir biji benalu yang sedang diterbangkan angin kian kemari.
"Selamat sore Kat", sapa benalu.
"Oh, kamu Lu, selamat sore juga", balas alpukat.
Wah Kat, sekarang kamu sudah besar,ranting- rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar-besar" , puji benalu.
"Iya Lu, itu karena akar-akar saya banyak dan rajin menghisap sari-sari makanan dari dalam tanah", kata alpukat dengan bangga.

Kemudian benalu melanjutkan, "Hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali, boleh tidak saya beristirahat di salah satu rantingmu, satu malam saja?".
Tanpa berpikir panjang alpukat langsung mengabulkan permohonan sang benalu, "Jangankan satu benalu kecil, lima puluhpun saya masih tidak terasa,' pikir alpukat.
Maka sejak itu benalu tinggal di pohon alpukat dan tanpa disadari oleh alpukat, benalu makin hari makin besar dan beranak banyak. Suatu hari alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering, saat itulah alpukat sadar bahwa benalu sudah merugikan dirinya.
Lalu alpukat memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya.
"Kat, semua akar-akar saya sudah tertancap dalam tubuhmu jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu" , kata benalu sambil tertawa. Semakin hari Alpukat makin kurus dan akhirnya mati karena benalu terus menghisap makanan dari tubuh alpukat tanpa belas kasihan.

Banyak orang yang bertindak seperti alpukat ini, waktu dosa-dosa kecil datang menggoda, dan hadir dengan segala daya tariknya, mereka tidak langsung menolaknya, mereka pikir, 'Ah itu hanya dosa kecil saja, tidak akan memengaruhi keimanan saya'. Saya akan tetap rajin berdoa.
Terbukti bahwa setiap orang yang meremehkan dosa, yang kecil sekalipun, akan terjerat oleh dosa yang lebih besar lagi. Satu hal yang harus kita ingat, kalau hari ini kita melakukan satu dosa kecil, dosa kecil tersebut makin lama akan menjadi besar dan melahirkan dosa-dosa lain karena salah satu sifat dosa adalah melahirkan dosa.
"Jauhilah nafsu orang muda. Jangan merasa diri kuat iman sehingga Anda bebas bermain-main dengan dosa. Setiap perbuatan dosa, harus kita jauhi dan hindari."

http://www.gsn-soeki.com/wouw/
Anak Anjing
Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menarik bagi anak-anak kecil, “dijual anak anjing”. Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya “Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?”
Pemilik toko itu menjawab, “Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar.”
Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, “Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang anda jual itu?”
Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya. Tak lama dari kandang aning munculah anjingnya yang bernama Lady yang diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang.
Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang dan tampak cacat itu. Tanyanya, “Kenapa dengan anak anjing itu?
Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, “Aku beli anak anjing yang cacat itu.”Pemilik toko itu menjawab, “Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu.”Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, “Aku tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35 Dollar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga anak anjing itu.”Tetapi lelaki itu menolak, “Nak, kau jangan membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaiman anak anjing lainnya.”Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, “Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yang mau mengerti penderitaannya.”
Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menetes dari sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata, “Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau.”Bahkan mereka yang cacat pun mempunyai nilai yang sama dengan mereka yang normal……………

Ibu Teresa - Cara yang sangat Sederhana
RAHASIAKU sungguh sederhana: Aku berdoa.
Para murid bertanya kepada Yesus, "Tuhan ajarilah kami berdoa,"
sebab mereka begitu sering melihat Dia berdoa dan mereka tahu bahwa
Dia sedang berbicara dengan Bapa-Nya. Bagaimana kira-kira saat-saat
doa tersebut kita hanya tahu dari cinta Yesus yang terus menerus
kepada Bapa-Nya, "Bapa-Ku!" Dan Dia mengajari murid-murid-Nya suatu
cara sederhana untuk berbicara dengan Allah sendiri.
Doa. yang membuahkan hasil harus datang dari hati dan harus mampu
menyentuh hati Allah. Lihatlah bagaimana Yesus mengajari
murid-murid-Nya berdoa:
'Panggillah Allah sebagai Bapamu; puji dan muliakanlah nama-Nya:
-Bapa-kami yang ada surga, dimuliakanlah nama-Mu."
Lakukanlah kehendak-Nya, mintalah makanan setiap hari, baik rohani
maupun yang duniawi: "Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah hendak-Mu di
atas bumi, seperti di dalam surga. Berilah kami rejeki pada hari
ini."
Mintalah pengampunan atas dosa-dosamu sehingga kita dapat mengampuni
orang-orang lain; mintalah juga rahmat agar kita dibebaskan dari
yang jahat yang ada di dalam diri kita dan di sekitar kita: "Dan
ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni orang yang
bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam
percobaan, melainkan bebaskanlah kami dari yang jahat. "
. Doa yang sempurna tidak terdiri dari banyak kata, melainkan dari
kegairahan hasrat yang menggugah hati Yesus.

Kita memiliki masa-masa bahagia dan sedih, penyakit dan
penderitaan.Itu adalah bagian dari salib. Setiap orang yang
mengikuti Dia sepenuh-penuhnya harus juga ikut serta dalam
penderitaanNya.
Itulah sebabnya kita membutuhkan doa; itulah sebabnya kita
membutuhkan Roti kehidupan itulah sebabnya kita mengadakan adorasi
itulah sebabnya kita melakukan tobat.
Kita merumitkan doa sebagaimana hal kita merumitkan banyak hal.
Itulah mencintai Yesus dengan cinta yang tak terbagi untukmu, untuk
aku, untuk semua dari kita. Dan cinta yang tak terbagi itu
diwujudkan dalam perbuatan apabila kita melakukan seperti apa yang
dikatakan Yesus, Cintailah satu sama lain bagaimana Aku telah
mencintai kamu."
Cinta adalah buah segala musim, dan dapat dipetik oleh setiap orang.
Setiap orang dapat mengumpulkannya dan tidak ada batasannya.
Sebelum Yesus datang, Allah itu sudah agung dalam kemuliaan-Nya,
agung dalam ciptaan-Nya. Kemudian ketika Yesus datang, menjadi salah
satu di antara kita, karena betapa besar Bapa-Nya mencintai dunia
ini sehingga Dia mengaruniakan Putera-Nya kepada kita. Dan Yesus
mencintai Bapa-Nya dan menghendaki kita belajar berdoa dengan
mencintai satu sama lain sebagaimana Bapa mencintai-Nya
"Aku mencintai kamu," Dia terus-menerus mengatakan, "Sebagaimana
Bapa mencintai kamu, maka cintailah Dia." Dan cinta-Nya adalah
salib. Cinta-Nya adalah Roti Kehidupan. Dia menghendaki kita berdoa
dengan hati yang bersih, dengan hati yang murni, dengan hati yang
tulus. "Jika kamu tidak menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak
dapat belajar berdoa, kamu tidak masuk surga, kamu tidak dapat
melihat Allah." Menjadi anak kecil berarti menjadi satu dengan Bapa,
mencintai Bapa, berdamai dengan Bapa, Bapa kita.
Aku datang kepadamu, Yesus, untuk merasakan sentuhan-Mu sebelum aku
memulai hari hidupku Arahkanlah mata-Mu sebentar pada mataku
Izinkanlah aku membawa ke tempat kerjaku jaminan persahabatan-Mu
Isilah pikiranku sehingga dapat menempuh padang gurun kebisingan
Biarkanlah cahaya mentari-Mu yang terpuji memenuhi puncak-puncak
pikiranku Dan berilah aku kekuatan bagi mereka yang membutuhkan aku.
Sumber : Mutiara Cinta.




Anger Management

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar.
Seseorang yang tidak bisa merasa marah -tidak bisa disebut penyabar; karena dia hanya tidak bisa marah.Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk tetap berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar.Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu-sulit, Anda sangat tepat; karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.
Kesabaran bukanlah sebuah sifat, tetapi sebuah akibat.
Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan kita, daripada karena hal-hal yang membuat kita merasa marah. Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung lebih tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita itu, sehingga kita sering bereaksi berlebihan dalam kemarahan.
Hanya karena Anda menyadari dengan baik –tentang kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi Anda dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang membuat Anda merasa marah. Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah itu lah yang menjadikan Anda tampil sabar.
Kemarahan adalah sebuah bentuk nafsu.
Nafsu adalah kekuatan yang tidak pernah netral, karena ia hanya mempunyai dua arah gerak; yaitu bila ia tidakmemuliakan,pasti ia
menghinakan.Nafsu juga bersifat dinamis, karena ia menolak untuk berlaku tenang bila Anda merasa tenang. Ia akan selalu memperbaruhi kekuatannya untuk membuat Anda memperbaruhi kemapanan Anda.Maka perhatikanlah ini dengan cermat; bila Anda berpikir dengan jernih dalam memilih tindakan dan cara bertindak dalam kemarahan, nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda untuk meninggalkan kemapananAndayang sekarang -untuk menuju sebuah kemapanan baru yang lebih tinggi.
Tetapi, bila Anda berlaku sebaliknya, maka ke bawahlah arah pembaruan dari kemapanan Anda.Itu sebabnya, kita sering menyaksikan seorang berkedudukan tinggi yang terlontarkan dari tingkat kemapanannya, dan kemudian direndahkan karena dia tidak berpikir jernih dalam kemarahan.Dan bila nafsunya telah menjadikannya seorang yang tidak bisa direndahkan lagi, dia disebut sebagai budak nafsu.
Kualitas reaksi Anda terhadap yang membuat Anda marah, adalah penentu kelas Anda.
Kebijakan para pendahulu kita telah menggariskan bahwa untuk menjadi marah itu mudah, dan patut bagi semua orang. Tetapi, untuk bisa marah kepada orang yang tepat, karena sebab yang tepat, untuk tujuan yang tepat, pada tingkat kemarahan yang tepat, dan dengan cara yang tepat -itu tidak untuk orang-orang kecil.
Maka seberapa besar-kah Anda menginginkan diri Anda jadinya?
Memang pernah ada orang yang mengatakan bahwa siapa pun yang membuat Anda marah-telah mengalahkan Anda. Pengamatan itu tepat-hanya bila Anda mengijinkan diri Anda berlaku dengan cara-cara yang merendahkan diri Anda sendiri karena kemarahan yang disebabkan oleh orang itu.
Itu sebabnya, salah satu cara untuk membesarkan diri adalah menghindari sikap dan perilaku yang mengecilkan diri.
Kita sering merasa marah karena orang lain berlaku persis seperti kita.Perhatikanlah, bahwa orang tua yang sering marah kepada anak-anaknya yang bertengkar -adalah orang tua yang juga sering bertengkar dengan pasangannya.
Bila kita cukup adil kepada diri kita sendiri, dan mampu untuk sekejap menikmati kedamaian kita akan melihat dengan jelas bahwa kita sering menuntut orang lain untuk berlaku seperti yang tidak kita lakukan.Dan dengannya, bukankah kemarahan Anda juga penunjuk jalan bagi Anda untuk menemukan perilaku-perilaku baik yang sudah Anda tuntutdariorang lain,tetapi yang masih belum Anda lakukan?
Lalu, mengapakah Anda berlama-lama dalam kemarahan yang sebetulnya adalah tanda yang nyata bahwa Anda belum memperbaiki diri?
Katakanlah, tidak ada orang yang cukup penting yang bisa membuat saya marah dan berlaku rendah.
Bila Anda seorang pemimpin, dan Anda telah menerima tugas untuk meninggikan orang lain; maka tidak ada badai, gempa, atau air bah yang bisa membuat Anda mengurangi nilai Anda bagi kepantasan untuk mengemban tugas itu.Ingatlah, bahwa orang-orang yang berupaya mengecilkan Anda itu-adalah sebetulnya orang-orang kecil.Karena, orang-orang besar akan sangat berhati-hati dengan perasaan hormat Anda kepada diri Anda sendiri. Bila mereka marah pun kepada Anda, mereka akan berlaku dengan cara-cara yang mengundang Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik.Sedangkan orang kecil? Orang-orang kecil membuat orang lain merasa kecil agar mereka bisa merasa besar.
Anda mengetahui kebesaran yang dijanjikan untuk Anda. Maka besarkan-lah orang lain.
(Sumber: Mario Teguh, MSTS 13.07.2006)