Kumpulan Renungan IV


Oleh : Marvel Nicolas
Apa Yang Kita Sombongkan?
Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, “Apa yang sedang Anda lakukan?”
Sang Guru menjawab, “Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka.
Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya.” Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.
Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.
Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.
Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.
Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.
Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala “tampak luar” lainnya. Yang kini kita lihat adalah “tampak dalam”. Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri.Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?

Anjing Kecil
Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya.
Kata kuda itu : “Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya dengan sinis.
Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : “Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini”, dengan nada mencemooh.
Teriak seekor domba : “Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayanya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini.”
Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.
Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi…..
Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu.
“Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini.”
Kata anjing tua itu : “Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan. ”
Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria.
Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata : “Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih……. ..”
Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya. …
Dan jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan
Aku Hanya Seorang Kernet
Asap rokok memenuhi ruang tamu. Orang yang duduk di depanku menatap gelisah. Jari-jari tangannya yang gemetar, sehingga rokok yang ada terselip diantara jarinya tampak bergerak - gerak. Aku duduk diam. Sudah setengah jam aku berusaha untuk memahami apa yang bergolak dihatinya. Tentang kekecewaanya pada TUHAN. Aku tidak tahu apalagi yang bisa aku katakan. Setiap apa yang aku katakan selalu disanggah dengan penuh kemarahan. Akhirnya aku mengalah dan diam. Dia hanya butuh orang yang mau mendengarkan kegelisahan hatinya.
Dia tidak membutuhkan nasehatku. Orang ini sedang mengalami musibah besar. Dia adalah orang seorang pekerja yang baik, penuh semangat dan punya aneka angan-angan masa depan yang mengagumkan. Suatu hari dia mendapat sebuah proyek besar. Ini sebuah kesempatan untuk lebih maju. Maka dia mencurahkan semua tenaga dan kemampuannya dalam proyek itu. Dia memperhitungkan secara detil mengenai segala sesuatu. Celah-celah yang dianggapnya bisa menjadi penyebab kegagalan sudah diantisipasi. Dia yakin bahwa rencanya ini pasti akan berhasil, maka semua apa yang dimilikinya dipertaruhkannya.
Namun ternyata ada kesalahan kecil yang fatal akibatnya proyeknya gagal total. Dia kecewa mengapa bisa gagal? Dalam keputusasaanya dia mencari siapa yang bersalah dalam hal ini.Akhirnya dia menyalahkan TUHAN.Aku tanya bukankah dia bisa bangkit kembali? Dengan pedih dia mengatakan bahwa bisa tapi namanya sudah hancur. Dia malu sekali. Orang akan mengejeknya sebagai orang gagal. Aku tanya apakah sudah ada orang yang berkata demikian? Dia mengatakan belum tapi pasti suatu saat perkataan itu akan didengarnya. Orang akan mengejeknya. Dirinya tidak akan berharga lagi.
Aku tetap diam. Pikiranku bergulat sendiri. Mengapa sebuah persoalan dapat membuatnya begitu frustasi? Apakah hidup yang panjang ini hanya ditentukan oleh kegagalan sebuah persoalan? Bukankah masih banyak hal yang bisa dikerjakan?Setelah diam agak lama orang itu pamit pulang. Aku menghantar sampai pintu. Dalam kesendirian di ruang tamu pikiranku melayang. Mengapa orang tidak bisa pasrah? Aku teringat bagaimana orang tadi begitu cepat bereaksi ketika aku katakan agar dia pasrah. Baginya pasrah adalah kelemahan. Dia bosan dengan kata itu. Bagiku pasrah bukan berarti menyerah kalah, melainkan keberanian menerima aneka realita hidup. Keberanian untuk hidup pada hari ini, bukan pada masa lampau atau masa mendatang. Masa lampau itu sudah berlalu, masa depan itu belum ada. Namun mengapa orang digelisahkan oleh keduanya? Oleh sesuatu yang tidak nyata? Meskipun dia menangis darah, kegagalan itu sudah terjadi. Tangisannya tidak akan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Dia tidak akan mampu mengubah apa yang sudah terjadi.
Dulu aku pernah membaca kemungkinan orang dapat kembali ke masa lalu. Jika orang mampu menciptakan sebuah alat yang dapat berputar melebihi kecepatan putaran bumi maka dia akan dapat terlontar ke masa depan atau masa lalu. Dia akan terlepas dari keterikatan ruang dan waktu.
Namun jika dia mampu kembali ke masa lalu apakah dia akan mampu mengubah rencananya sehingga tidak gagal?
Jika dia mampu mengubah sesuatu di masa lalu apakah tidak akan terjadi kekacauan di dunia saat ini? Keterbatasan inilah yang seharusnya diterima dengan berani. Mengapa dia tidak berani mencari pada kegagalan ini sesuatu yang dapat dijadikannya untuk meraih keberhasilan? Bagiku tidak ada ketotalan, maka dalam kegagalanpun pasti masih ada celah untuk berhasil. Kata orang nasi sudah menjadi bubur. Apakah orang akan terdiam, memaki dan menangisi semua itu? Mengapa tidak menjadikan bubur itu sebagai bubur ayam atau bubur merah yang dibutuhkan untuk kenduri? Bukankah bubur juga masih dibutuhkan orang? Orang tadi juga mencemaskan bahwa besok orang akan mengejeknya. Mengapa mencemaskan besok? Bukankah besok dan kemungkinan itu belum terjadi? Mengapa orang digelisahkan oleh sesuatu yang belum terjadi? Aku ingat cerita de Mello tentang seorang yang akan dihukum mati pada keesokan harinya. Semalaman dia gelisah mengingat besok akan mati. Namun akhirnya dia pasrah, sebab dia gelisah atau takutpun kematian harus dijalaninya esok hari. Maka dia berusaha menikmati sisa hidupnya yang sempit. Ini menimbulkan kegembiraan. Mengapa orang terbeban akan hari esok yang belum ada? Apakah dia yakin bahwa esok dia masih hidup? Buat apa menggelisahkan hari esok jika ALLAH sendiri belum memberikan jaminan pasti bahwa orang akan sampai pada hari esok. Dalam hal inilah aku rasa pentingnya pasrah. Keberanian untuk menerima masa lalu dan hidup masa kini tanpa digelisahkan oleh masa
mendatang.
Orang tadi mempertanyakan apakah ALLAH ada?
Ya, pertanyaan ini sering kali muncul pada orang yang sedang dalam penderitaan. Kegagalannya membuat orang itu menggugat Allah. Mengapa orang menjadi ingat ALLAH disaat dia masuk dalam masa gelap? Adilkan dia kalau menuntut ALLAH untuk berlaku adil? Pada saat dia membuat rencana, ALLAH tidak dilibatkan. Dia merasa dengan apa yang dimilikinya mampu menyelesaikan masalahnya, namun setelah tidak mampu maka dia menyalahkan ALLAH. Jika dia tidak memasukan ALLAH dalam rencananya mengapa dia sekarang menuntut ALLAH.
Dalam hidup sehari-hari ALLAH sering menjadi kernet. Sedangkan manusialah sopirnya. ALLAH hanya dimasukan dalam rencana manusia, padahal ALLAH adalah Mahakuasa yang mempunyai rencana yang jauh dari kemampuan akal budi dan perhitungan manusia. Orang tidak mau mencari kehendak ALLAH, sebab dia sibuk dengan kehendaknya sendiri. Orang tidak mau mencari tahu rencana ALLAH sebab dia sudah yakin akan rencana hidupnya sendiri. Orang tidak berusaha menjalankan rencana ALLAH, sebab dia tidak melihatnya. Orang hanya melibatkan ALLAH dalam rencananya. Orang tadipun mengatakan bahwa sebelum dia melakukan rencananya dia sudah berdoa novena agar semuanya berhasil. Bagiku dalam hal inipun dia hanya memasukan ALLAH sebagai pendukung rencananya. ALLAH tetap sebagai kernet yang dibutuhkan ketika dalam menghadapi bencana atau untuk mendukung keinginan. Jika demikian mengapa ALLAH dimintai tanggungjawab?
Dalam hal ini memang dibutuhkan kerendahan hati. Sikap untuk mencari kehendak ALLAH. Orang tadi bertanya bagaimana dia bisa melihat kehendak ALLAH? Yesus pun pernah bersabda bahwa orang bisa melihat kalau ada awan maka akan turun hujan. Orang mampu meramalkan tanda-tanda alam. Ini diperoleh dari pengalaman hidup. Jika dari hidup orang mampu meramalkan kehendak alam, mengapa dia tidak mampu meramalkan kehendak ALLAH? Apakah ALLAH tidak pernah menunjukkan tanda-tanda-NYA dalam hidup? Aku yakin pasti sudah. Hanya saja orang tidak serius mencari kehendaknya. Orang tidak mau dengan rendah hati melihat semua peristiwa hidup dalam kaca mata ALLAH. Orang mengabaikannya dan melihat segala sesuatu sebagai hasil usahanya.
Kepasrahan bukan hanya keberanian untuk hidup saat ini melainkan juga keberanian memposisikan ALLAH sebagai sopir dan memposisikan diri sendiri sebagai kernet. Orang yang mengikuti kehendak ALLAH dalam hidupnya. Namun ini masih butuh perjuangan. Seandainya saja orang tadi mau berpasrah mungkin dia tidak perlu gundah gulana seperti saat ini. Dia akan tetap bersemangat untuk berjuang mempersiapkan hari esok dengan penuh kegembiraan. Dia tidak akan putus asa dan meratapi masa lalu atau kegelisahan masa datang. Semua dikembalikan pada ALLAH, sebab dia hanya seorang kernet.
TUHAN Memberkati

Jangan Sombong
Sebuah kapal karam di tengah laut karena terjangan badai dan ombak hebat.
Hanya dua orang lelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke sebuah pulau kecil yang gersang. Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun, mereka berdua yakin bahwa tidak ada yang dapat dilakukan kecuali berdoa.
Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat untuk membagi pulau kecil itu menjadi dua wilayah. Dan mereka tinggal sendiri-sendiri berseberangan di sisi-sisi pulau tersebut. Doa pertama mereka panjatkan, mereka memohon agar diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh dengan buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong. Seminggu kemudian, lelaki yang ke satu merasa kesepian dan memutuskan untuk berdoa agar diberikan seorang istri. Keesokan harinya, ada kapal yang karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang berenang dan terdampar di sisi tempat lelaki ke satu itu tinggal. Sedangkandi sisi tempat tinggal lelaki kedua tetap saja tidak ada apa-apanya. Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian, dan makanan. Keesokan harinya,seperti keajaiban saja, semua yang diminta hadir untuknya.
Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa. Akhirnya,lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan pulau itu. Pagi harinya mereka menemukan sebuah kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap untuk berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan lelaki ke dua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya, memang lelaki kedua itu tidak pantas menerima berkah tersebut karena doa-doanya tak pernah terkabulkan.
Begitu kapal siap berangkat, lelaki ke satu ini mendengar suara dari langit menggema, “Hai, mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada di sisi lain pulau ini?” “Berkahku hanyalah milikku sendiri, karena hanya doakulah yang dikabulkan,” jawab lelaki ke satu ini. “Doa lelaki temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka,ia tak pantas mendapatkan apa-apa.” “Kau salah!” suara itu membentak membahana. “Tahukah kau bahwa rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan, semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa.”
“Katakan padaku,” tanya lelaki ke satu itu.
“Doa macam apa yang ia panjatkan sehingga aku harus merasa berhutang atas semua ini padanya?”
“Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan!”
Kesombongan macam apakah yang membuat kita merasa lebih baik dari yang lain?
Sadarilah betapa banyak orang yang telah mengorbankan segala sesuatu demi keberhasilan kita. Tak selayaknya kita mengabaikan peran orang lain, dan janganlah menilai seseorang / sesuatu hanya dari “yang terlihat” saja.

Mendengarkan Suara Tuhan
Ada seorang anak muda yang bersahabat akrab dengan seorang pengkhotbah tua. Suatu hari, anak muda ini kehilangan pekerjaannya dan tidak tahu lagi harus berbuat apa. Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari si pengkhotbah tua itu.
Ketika berada di ruang belajar si pengkhotbah, si pemuda ini berteriak-teriak tentang problem hidupnya. Akhirnya dengan kalap dia mengepal-ngepalkan tinjunya, sambil berteriak, “Saya memohon Tuhan agar menolong saya. Tapi hai pengkhotbah, mengapa Dia tidak menjawab saya?”
Si pengkhotbah tua itu pergi ke ruang lain dan duduk di sana. Lalu dia berbicara sesuatu dan menanti jawaban si pemuda. Tentu saja si pemuda itu tidak mendengarkan dengan jelas, sehingga dia ikut-ikutan pindah ruangan.
“Apa sih katamu?” tanya si pemuda penasaran. Si pengkhotbah itu mengulangi kata-katanya dengan perlahan sekali, seperti sedang bergumam sendiri. Tetapi si pemuda belum menangkap bisikan si pengkhotbah. Dia terus mendekati si pengkhotbah tua ini dan duduk di bangku sebelahnya.
Si pemuda itu lagi-lagi bertanya, “Apa katamu? maaf, saya tadi belum mendengarnya.”
Dengan lembut, si pengkhotbah memegang pundak si pemuda, “Saudaraku, Allah kadang - kadang berbisik, jadi kita perlu lebih dekat menghampiriNya, agar dapat mendengar Dia dengan lebih jelas lagi.” Si pemuda itu tertegun dan akhirnya dia mengerti.
Kita seringkali menginginkan jawaban Tuhan bak petir yang menggelegar di udara dan sekaligus meneriakkan jawaban dariNya. Tetapi Allah sering diam, kadang Dia bicara dengan lembut, bahkan berbisik. Hanya dengan satu alasan: agar Anda mau menghampiri takhta kemuliaanNya dan lebih dekat kepadaNya. Setelah Anda berada di dekatNya, Anda baru bisa mendengar jawaban Tuhan dengan jelas.
Indah sekali untuk mengetahui bahwa kita melakukan sesuatu yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dengan cara yang tepat dan bersama orang-orang yang tepat. Itulah yang terjadi apabila kita dipimpin oleh Roh Kudus. (Billy Joe Daugherty, Led By The Spirit)

Tuhan menegur melalui sebuah perkara kecil
Renungan : Hamdani - KTM Bekasi

Suatu hari kami sekeluarga bepergian, melalui sebuah jalan yang padat. Tidak hanya padat oleh kendaraan bermotor tetapi juga oleh orang-orang yang lalu lalang. Di sebuah traffic light, kami ber-henti karena lampu menyala me-rah. Kami tidak menunggu terlalu lama, lampu menyala hijau. Namun laju kami kembali terhenti karena ada beberapa orang yang melintas di depan kendaraan. Saat itu lampu sudah menyala hijau dan seharus-nya penyeberang jalan menunggu sebentar sampai lampu kembali menyala merah.

Saya tidak kesal, namun dengan gaya bercanda saya bicara kepada anak saya, masih kelas 6 SD, yang duduk di sebelah saya, " Ci .. (kami biasa memanggilnya Ci, dari kata Cici, karena dia anak kami yang sulung), lihat tuh, orang-orang yang nyebrang itu pasti tidak lulus SD". Anak saya bertanya dengan nada dan wajah heran, "Kok papa tahu ?". Saya menja-wab "Soalnya mereka nyebrang jalan ketika lampu menyala hijau, seharusnya 'kan ngga gitu", kata saya. Lanjut saya,"Kan anak SD sudah diajarin kalau nyebrang jalan tunggu lampu merah, bukan lagi hijau". Anak saya diam saja dan kembali mengarahkan wajah-nya ke depan.

Beberapa waktu kemudian, liburan pun tiba. Kami sekeluarga berlibur ke Bandung. Seperti biasa di Bandung, kalau tidak cari makan, ya pasti larinya ke Factory Outlet atau lebih ngetop disebut FO. Kami pun demikian. Siang itu saya dan anak sulung saya, si Cici itu tadi, hendak melintas jalan perempatan untuk berpindah FO. Saat itu jalan sangat kosong dan traffic light sedang menyala merah. Karena sama sekali tidak ada kendaraan, maka kami melin-tas. Baru dua langkah, tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang memanggil,"Pak ... Pak ...!!!". Saya menoleh, rupanya seorang pedagang di pinggir jalan itu. Dia langsung berkata, "Nyebrangnya nanti, tunggu ijo..!!". Apa yang saya rasakan kemudian menjadi sangat jelas. Tuhan memberikan pelajaran berharga untuk memurnikan saya hari demi hari.

Tanpa sadar, walau dengan gaya bercanda, sering keluar dari mulut kita ucapan-ucapan yang ternyata bersifat penghakiman atas orang lain dan itu ternyata membuat orang lain terluka dan membekas perih di dalam hati. Rasul Yakobus dalam suratnya mengatakan "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi" (Yak 3 : 9 - 10).

Saya bersyukur memiliki Tuhan yang begitu baik. Bayangkan ... kalau saja siang itu Tuhan, Bapa kita, tidak menegur saya lewat pedagang kecil pinggir jalan, saya tidak pernah tahu kalau ucapan saya itu ternyata hanya sebuah ungkapan kesombongan bahwa saya adalah orang yang paling benar. Padahal perikop ini sering menjadi bahan pengajran saya di pertemuan sel. Melalui peristiwa ini, maka SabdaNya tidak hanya berhenti di kepala sebagai hafalan belaka tetapi kemudian benar-benar melekat di hati. (Hamdani - KTM Bekasi)

Dalam Kasih Kristus,

Redaksi VacareDeo


Kesaksian "Ria yosefine"
Dear All

Selamat Hari Minggu.....tadi pagi saya ikt service sunday Mass di Biara Karmel, bacaan pada hari ini Yesus menyembuhkan orang Kusta teringat akan kata2 tsb, maka saya akan berbagi sedikit sharing pengalaman saya :

pada thn 1999 saya berangkat ke Los angeles ( USA) untuk melanjutkan Study denganmengambil Buisness Management di La Habra College, di dalam perjalanan waktu saya di LA awal mulanya saya tidak betah sama sekali bayangkan saya harus tnggal di negara Adikuasa yg semuanya serba follow the rulls ....sebelumnya saya ke Eropa dll hanya visit saja tidak untuk stay seperti di LA. yg saya takutkan juga apabila saya sakit..... karna sebelum saya berangkat saya sudah di operasi 4 X yaitu Ovarium kanan, kiri, apendix, dan saluran tuba...semua sudah diambil kecuali Rahim yg belum....pada masa2 saya study penyakit saya kambuh lagi karna waktu itu belum 1 thn di LA dan saya takut ke Hospital sendiri jadi saya pulang ke Jakarta, dan 2 hari di jkt saya langsung di periksa kembali dan ternyata benjolan di rahim saya sudah membesar dan saya harus diangkat rahim, bayangkan pada waktu itu rasanya saya sudah putus asa, apalagi sebagai seorang wanita yg harus kehilangan rahim dan merasa kurang lengkap dan merasa sudah tidak berguna lagi, dengan pertimbangan kel akhirnya Rahim dan Mulut rahim saya harus diangkat karna Canser sudah stadium 2B waktu itu cepat sekali menjalar kemana mana....
Akhirnya saya masuk ke RSCM untuk di operasi tapi sore hari sebelum operasi dokter menyarankan untuk transfusi darah karna ini adalah operasi saya yg ke 5, dan papah saya menyarankan pakai darah anggota Polri saja atau Brimob maklum deh papah kan Polisi ...mamah saya tidak mau takut darah dari anggota kotor katamya...( untuk Sekedar info : papah saya sampai hari ini penganut Muslim yg taat ..mamah saya penganut Katholik yg taat dan kami anak2 berempat semua katholik )

akhirnya saya coba tlp Provisnsial OFM karna waktu itu yg dekat dengan RSCM adalah para Saudara Muda yg tinggal di biara Fransiskus Kramat raya...akhirnya di putuskan 7 Orang Frater untuk menyumbangkan darahnya di PMI yg kebetulan juga di depan Biara mereka....dengan diantar papah saya 7 frater menyumbangkan darahnya buat saya....kata papah saya ada frater yg takut di ambil darahnya...dan setelah diambil darahnya frater tsb pingsan...kasihan ya...kalau ingat itu Terimakasih banget buat frater OFM ...yg sekarang mereka semua sudah di tahbiskan menjadi Imam........ ..akhirnya malam saya di transfusi dengan 7 plastik darah...darah saya gol B....besok paginya saya di beri sakramen minyak oleh Rm paskalis OFM ( Provinsial OFM ) karna mpagi sebelum operasi badan saya sudah biru semua dan panas ...katanya saya sudah kejang2 tapi saya tdk sadar....saya sadar operasi sudah dilkukan malam hari waktu saya sadar semua tubuh saya ada infus, kateter, sampai selang dari hidung...pokoknya serem deh.... 1 mgg di RS saya pulang ke rumah dan baru 2 ahri di rumah saya masuk lagi RS sampai 10 X karna saya tidak bisa makan dll jadi 2 bln saya di RS keluar masuk sampai badan saya hanya 32 KG bayangkan sudah seperti tengkorak... akhirnya saya pasrah dan dinyatakan sembuh oleh dokter dengan catatan dr bilang Penyakit saya dapat kambuh lagi satu saat . akhirnya 3 bln saya di indonesia pada kemudian saya kembali lagi ke USA....dan saya melanjutkan Study saya

Pada thn 2002 waktu saya di LA, tiba 2 saya ingat 4 Jully itu Independents Day of USA ( hari Kemrdekaaan AMerika ) dimana semua orang termasuk kami komunitas indonesia di La ( IC ADLA ) Indonesian Comunity Archidioces Los Angeles menagadakan camping sama, biasanya kalau ada kegiatan saya selalu ikut tapi hari itu badan saya tidak enak dan malam harinya di saat orang2 sedang berpesta melihat Fire Works ( pesta kembang api ) perut saya sakit bukan main yidak tahan...saya tidakj bisa jalan saking sakitnya tapi saya tahan sampai ke esokan harinya saya beranikan diri ke Hospital di kaiser Permanante Woodland Hills, CA saya bilang sama penerimaan Pasien : bahwa saya sakit sekali dan saya minta di periksa dokter setelah tunggu tidak lama akhirnya saya di periksa , yg memeriksa Dr Keng dari Korea, dan saya bilang sama dr : dokter plz help me and give it to me medicine and i have to go home in My Country Indonesia tomorrow i dont want died in this Country! dr bilang gini : Mam you are lucky 2 hours more you late and you will be died.now you need have Surgery katanya jadi saya sebelum di operasi di MRI 2 X dan di tanya sama bag Financial orangnya hitam dan besar...sempet takut saya waktu itu....ditanya saya kerja dimana dll saya bilang saya kuliah tidak ada income jadi bagaimana saya harus bayar uang RS??? mereka bilang Negara ini menolong orang sakit dulu masalah uang urusan belakang!... aduh saya pasrah sekali pada waktu itu tidak ada satu orangpun yg mendampingi saya ke Ruang operasi hanya Rosario yg dengansetia menemai saya sampai di Meja Operasi. saya sempat tlp cousin saya di sana dan memberitahu kel di jkt.

maka terjadilah Operasi yg ke 6 ..bukan terjadilah hari ke 6....oh ya reasson saya di operasi karna USUS saya melilit sudah bengkak jadi tidak bisa terima makanan dan tdk bisa ke belakang.... dan di potong 30 CM. setelah dioperasi saya sadar aduh banyak sekali teman2 saya baik orang asing, ataupun teman gereja orang ind...tiap hari menjenguk dan memberi dukungan doa buat saya........ ....wah selang dimana mana sampai kateter, dan dari hidung juga infus kiri kanan...aduh siksa sekali.....hari ke 6 setelah semua slang di cabut dan dr sarankan saya MRI lagi...bayangkan MRI di sana $ 4000 sekali MRI..saya sudah tidak tau berapa biaya yg saya harus keluarkan... .dan dr bilang saya harus melakukan Operasi lagi karna ternyata usus tsb masih ada yg belum bersih dan masih terlilit...aduh saya sudah putus asa baru 6 hari kemudian mau operasi lagi akhirnya terjadilah operasi yg ke 7 dalam waktu 6 hari 2 X operasi....12 hari saya di RS dan waktu mau pulang saya tanya bayarnya berapa dan meraka bilang nanti baayr di tagihkan kemudian.... wah tdk seperti di indonesia ya mau masuk RS harus deposito kalau tidak ya pasien di diamkan saja...

1 bln kemudian setelah saya sembuh tiba2 saya mendapat tagihan sebesar $ 85.000. ( 850 Jt ) sekitar segitu ...waduh saya pusing darimana saya harus cari uang segitu??? akhirnya saya ke sosial walker ( semacam Dinas Sosial ) dan saya bilang kalau saya student dan saya tdk mampu bayar, jadi kalau saya harus di punish silahkan di masukkan Jail juga saya bersedia utk menebus uang tsb...waktu itu saya juga nyambi bekerja tapi gajinya $26/ hours itu juga tidak cukup utk membayar RS...saya berdoa dan Pasrah pada Tuhan saya bilang : TUHAN terjadilah menurut perkataan engkau dan saya siap melayani Engkau kalau saya sembuh dan saya bisa membayar uang ini dengan mengharap belaslkasih Engkau! 2 hari kemudian saya di panggil di Keuskupan Agung los Angles dengan di dampingi Ketua IC ADLA, dan pastor chaplin kami yaitu P. Linus SVD...karna kebetulan saya aktif di seksi Liturgi ICADLA dan saya banyak membantu di Keuskupan LA maka dengan bantuan Allah lewat Mgr Roger Mahoni Uskup Agung Los Angeles di buat surat rekomendasi ke pada Dinas Sosial di LA dan saya di BEBASKAN dari semua biaya Hospital, obat dsb......aduh Puji Tuhan .....saya sampai nangis dan bersyukur pada Tuhan karna Tuhan yg telah menyelamatkan saya dan menyembuhkan saya, setelah study saya selesai saya akhirnya mengabdikan diri bekerja di Hosiptal dimana saya di operasi yaitu Kaiser Permanante Hospital Woodland Hills, CA sebagai Administrasi dan management sampai saya kembali ke Indonesia 2005

Itulah sekelumit kesaksian saya dimana saya dengan 7 X operasi dan saat inipun saya menderita sakit lagi yaitu Breast Cancer yg sudah stadium 2 tapi karna saya percaya Tuhan akan Menyembuhkan saya maka saya pasrah saja hanya mohon dukungan doa dari teman2 semua, karna Tuhan sudah bekerja dan menyembuhkan saya maka saya akan melayani tuhan .....dan karna di dalam tubuh saya ini mengalir juga darah dari 7 Pastor OFM..yg telah menyumbangkan darahnya untuk saya, ya akhirnya kembali juga deh saya membantu dan berkarya untuk STF...he he ...kesembuhan adalah dari keyakinan saya dan dr pesan saya tidak boleh lelah dan stress....dengan membantu di STF membuat saya tidak stress saya bahagia dan saya percaya TUHAN juga akan Menyembuhkan saya seperti Tuhan menyembuhkan orang yg menderita Kusta, dan Terimakasih untuk yg telah mendoakan saya memberi semangat saya,.....semoga kesaksian ini membuat orang lain dpat di kuatkan!

Tuhan Memberkati!
Ria


"Ria yosefine"


Kesaksian Paula (sharing..)
Kejadiannya beberapa bulan yg lalu tp belum sempat cerita karena sibuk kerja. Sekarang libur jadi punya kesempatan cerita.
Ada suami istri orang Surabaya yg tinggal di Jl. Gayungsari X.
Si istri namanya Paula, sedang hamil anak pertamanya 3-4 bulan. Semua dokter di Sby dan di Jkt menyuruh Paula menggugurkan kandungannya karena dari hasil USG dan scan yg pakai 4D, bayi dalam kandungannya abnormal, kepala besar, tidak berbentuk, lihat foto2nya perkembangan dari bulan ke bulan, makin seperti monster.
Paula didampingi mamanya yg sangat cantik dan masih muda seperti kakak adik, datang ke Singapore dan sama......dokter Singapore juga menganjurkan utk digugurkan. Jadi belasan dokter menyuruh utk diaborsi.
Tp mamanya bilang .....TIDAK AKAN DIABORSI! Apapun yg akan terjadi, Paula akan melahirkan bayi itu, walaupun dokter bilang sangat beresiko buat mama dan bayi.
Paula dan mamanya yg Katolik rajin ke Gereja dan berdoa di ruang adorasi. (Di Singapore setiap Gereja Katolik punya ruang adorasi, ada Sakramen Mahakudus di situ, yg terbuka utk orang berdoa sampai jam 12 malam). Mereka berdua tinggal di daerah Ponggol, rumah kakak Paula. Jadi Paula dan mamanya pergi ke Gereja dekat rumahnya di Ponggol (utara/barat) , jauuuhhh dari Gereja OLPS yg di daerah east (timur).
Ada jalan Tuhan bagi orang yg percaya dan pasrah total pada kehendak Tuhan. Tuhan mendengarkan doa2 mereka.
Ketika Paula dan mamanya berdoa di ruang adorasi, ada Florence dan istrinya juga sedang berdoa di situ. Florence (Org Singapore )mendengar bisikan Tuhan, dekati orang itu (Paula), bantu dia. Sambil memberanikan diri, Florence mendekati Paula, orang asing yg tidak dia kenal. Florence bilang bahwa Tuhan menyuruh dia membantu Paula, apa yg bisa dibantu. Eh, Florence makin bingung karena Paula dan mamanya nggak bisa ngomong Inggris dan nggak bisa ngomong Mandarin, cuma bisa nangis tok. Florence nggak bisa ngomong Indonesia , cuma bisa sedikit2 bahasa melayu. Istrinya Florence mama papanya dari Indonesia tp istrinya itu sudah lahir dan besar di Singapore jadi nggak bisa ngomong Indonesia ...
Kebetulan Florence Gerejanya di Holy Family yg masih satu daerah dg Gereja OLPS (di daerah east/timur). Florence ingat bahwa di Gereja OLPS ada Komunitas Indonesia dan ada Romo yg bisa ngomong Indonesia (Romo Greg). Jadi Florence kasih alamat dan nomer telpon Gereja OLPS. Akhirnya bisa ketemu dg Romo Greg. Mereka sekeluarga datang ke Romo Greg, dan Romo Greg bilang jangan digugurkan! Mari kita berdoa buat dia. Anak dalam kandungannya sudah dikasih nama Rafael. (Mereka tidak tahu bahwa Romo Greg di OLPS terkenal dg julukan Romo Tabib, sebab banyak orang yg didoakan Romo Greg bisa disembuhkan Yesus)...
Ya, mereka berdoa terus, juga ke Gereja Novena yg juga banyak mukjijat terjadi. Semua orang yg mereka temui, dimintai doa.
Setelah itu dari minggu ke minggu hasil foto USG makin membaik dan mulai membentuk wajah, dokternya sampai bingung. Bayangkan, tadinya belasan dokter Sby, Jkt dan Singapore dg peralatan yg begitu canggih, menyuruh utk digugurkan.
Memasuki usia kandungan 7 bulan, bayinya dinyatakan normal, ukuran kepala dan wajah semua normal. Puji Tuhan! Sesuatu yg tidak mungkin bagi ilmu kedokteran, tapi mungkin bagi Tuhan. Tuhan bisa mengubah drastis dalam waktu tidak lama.
Mamanya Paula membuat kesaksian waktu Misa Indonesia di OLPS. Dan mereka menunjukkan semua foto USG dari bulan2 awal sampai kehamilan 7 bulan itu.
Paula melahirkan Rafael dalam usia kandungan normal 9 bulan, dan melihat Rafael lahir normal semuanya, tak terasa air mata menitik, bayangkan seandainya Rafael digugurkan? Wong dia lahir normal tanpa cacat sedikit pun. Banyak yg menangis karena melihat kebesaran dan kuasa Tuhan..
Ketika Rafael berumur 1 bulan, dia dibaptis di Gereja OLPS pada waktu Misa Indonesia . Kali ini suaminya Paula yg memberi kesaksian di Gereja.
Satu lagi, pada waktu Rafael lahir, dokter menemukan ada cairan di paru2 dan menganjurkan utk dioperasi (sesuai dg ilmu kedokteran). Sekali lagi mamanya Paula menentang mati2an, tidak akan ada operasi buat Rafael. Mamanya marah sama dokternya, apa dokter belum percaya sama kuasa Tuhan. Dulu lebih parah, kepala dan wajah spt monster yg tdk berbentuk, itu Tuhan bisa merubah semuanya jadi baik. Sekarang kalau hanya ada cairan sedikit di paru2 Rafael, dia percaya bahwa Tuhan juga akan bisa membersihkan cairan itu. Dan Puji Tuhan cairan itupun lenyap sendiri.
Ketika Rafael berumur 2 bulan dan dinyatakan sehat oleh dokter Singapore , maka mereka semua terbang kembali ke Surabaya ...
Itulah kuasa dan kebesaran Tuhan. Percayalah! Cinta kasih Tuhan pada kita umat manusia amat sangat besar dan luar biasa, tp mengapa ya masih banyak org yg jahat dan tidak mau mendekat pada Tuhan?
Padahal dekat sama Tuhan itu amat sangat enak lho, hati damai, semua masalah Tuhan sendiri yg menyelesaikan, tanpa kita capek2 mikiri, kalau dg kekuatan sendiri kan capek dan beban, tp kalau kita serahkan masalah sama Tuhan, maka beban kita jadi ringan, entah dari mana, tau2 masalahnya selesai dg sendirinya. Itu karena campur tangan Tuhan. Makin kita melayani Tuhan, makin Tuhan banyak mencurahkan rahmat buat kita dan keluarga.
Coba kalau Paula dan mamanya mengandalkan kekuatan manusiawinya, manalah mungkin. Capek mereka check-up ke sana ke sini. Beruntung iman mamanya kuat, Tuhan tahu itu, maka Tuhan kasih jalan, mempertemukan mereka dg Florence yg membawa mereka ke Romo Greg dan OLPS. Itu jalan Tuhan. Itu bukan kebetulan, tp Tuhan sendiri yg bekerja, sampai akhirnya semua menjadi baik.
Ya. moga2 sharing ini menambah dan menguatkan iman kita utk makin percaya dan mengandalkan hidup kita pada Tuhan Yesus. Yesus, Engkau juru selamat kami.
Amin.

"Lina Setiawati"