oleh: St. Yohanes Maria Vianney
Kalian akan mengatakan kepadaku, mungkin, bahwa kalian tidak pernah menghakimi orang terkecuali dengan apa yang kalian lihat atau setelah kalian benar-benar mendengar atau menyaksikan sendiri suatu perbuatan: “Aku melihatnya melakukan perbuatan itu, maka aku yakin. Aku mendengar dengan telingaku sendiri apa yang ia katakan. Sebab itu, aku tak mungkin keliru.”
Tetapi, aku hendak menjawab dengan mengatakan kepada kalian untuk mulai dengan masuk ke dalam hatimu sendiri, yang tak lain dipenuhi kesombongan belaka. Kalian akan mendapati diri kalian jauh lebih bersalah daripada orang yang dengan berani kalian hakimi itu, dan kalian akan mendapati banyak ruang kegentaran, kalau-kalau suatu hari kelak kalian akan melihatnya dihantar ke surga sementara kalian diseret ke neraka oleh roh-roh jahat. “Oh, kesombongan yang celaka,” kata St Agustinus kepada kita, “engkau berani menghakimi saudaramu begitu tampak kejahatan yang paling remeh sekalipun, dan bagaimanakah engkau tahu bahwa ia tidak menyesali kesalahannya dan bahwa ia tidak dibilang di antara sahabat-sahabat Tuhan? Lebih baiklah berhati-hati agar ia tidak mengambil tempat di mana kesombonganmu telah menempatkanmu dalam bahaya besar tersesat.”
Ya, saudara-saudaraku terkasih, segala penghakiman yang gegabah ini dan segala penilaian ini datang hanya dari seorang yang memiliki kesombongan tersembunyi, yang tidak mengenal dirinya sendiri, dan yang berani berharap mengetahui kehidupan batin sesamanya, sesuatu yang hanya diketahui oleh Allah saja. Andai saja, anak-anakku terkasih, kita dapat sampai pada tahap memberantas yang pertama dari dosa-dosa pokok ini dari hati kita, maka sesama kita tidak akan pernah melakukan yang salah dalam pandangan kita. Janganlah kita pernah menyenangkan diri dengan mengamat-amati tingkah laku orang. Hendaknyalah kita berpuas diri untuk tidak melakukan suatu apapun selain dari menangisi dosa-dosa kita sendiri dan berusaha sebaik mungkin untuk memperbaikinya.
sumber : “Your Heart is but a Mass of Pride by Saint John Vianney”; www.jesus-passion.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar