Rabu, 05 Mei 2010

Kesaksian Paula

Kejadiannya beberapa bulan yg lalu tp  belum sempat cerita karena sibuk kerja. Sekarang  libur jadi punya kesempatan cerita.
Ada suami istri orang Surabaya yg tinggal di Jl. Gayungsari X.
Si istri namanya Paula, sedang hamil anak pertamanya 3-4 bulan. Semua dokter di Sby dan di Jkt menyuruh Paula menggugurkan kandungannya karena dari hasil USG dan scan yg pakai 4D, bayi dalam kandungannya abnormal, kepala besar, tidak berbentuk,  lihat foto2nya perkembangan dari bulan ke bulan, makin seperti monster.
 Paula didampingi mamanya yg sangat cantik dan masih muda seperti kakak adik, datang ke Singapore dan sama......dokter Singapore juga menganjurkan utk digugurkan. Jadi belasan dokter menyuruh utk diaborsi.
 Tp mamanya bilang .....TIDAK AKAN DIABORSI! Apapun yg akan terjadi, Paula akan melahirkan bayi itu, walaupun dokter bilang sangat beresiko buat mama dan bayi.
 Paula dan mamanya yg Katolik rajin ke Gereja dan berdoa di ruang adorasi. (Di Singapore setiap Gereja Katolik punya ruang adorasi, ada Sakramen Mahakudus di situ, yg terbuka utk orang berdoa sampai jam 12 malam). Mereka berdua tinggal di daerah Ponggol, rumah kakak Paula. Jadi Paula dan mamanya pergi ke Gereja dekat rumahnya di Ponggol (utara/barat) , jauuuhhh dari Gereja OLPS yg di daerah east (timur).
 Ada jalan Tuhan bagi orang yg percaya dan pasrah total pada kehendak Tuhan. Tuhan mendengarkan doa2 mereka.
 Ketika Paula dan mamanya berdoa di ruang adorasi, ada Florence dan istrinya juga sedang berdoa di situ. Florence (Org Singapore )mendengar bisikan Tuhan, dekati orang itu (Paula), bantu dia. Sambil memberanikan diri, Florence mendekati Paula, orang asing yg tidak dia kenal. Florence bilang bahwa Tuhan menyuruh dia membantu Paula, apa yg bisa dibantu. Eh, Florence makin bingung karena Paula dan mamanya nggak bisa ngomong Inggris dan nggak bisa ngomong Mandarin, cuma bisa nangis tok. Florence nggak bisa ngomong Indonesia , cuma bisa sedikit2 bahasa melayu. Istrinya Florence mama papanya dari Indonesia tp istrinya itu sudah lahir dan besar di Singapore jadi nggak bisa ngomong Indonesia ...
 Kebetulan Florence Gerejanya di Holy Family yg masih satu daerah dg Gereja OLPS (di daerah east/timur). Florence ingat bahwa di Gereja OLPS ada Komunitas Indonesia dan ada Romo yg bisa ngomong Indonesia (Romo Greg). Jadi Florence kasih alamat dan nomer telpon Gereja OLPS. Akhirnya bisa ketemu dg Romo Greg. Mereka sekeluarga datang ke Romo Greg, dan Romo Greg bilang jangan digugurkan! Mari kita berdoa buat dia. Anak dalam kandungannya sudah dikasih nama Rafael. (Mereka tidak tahu bahwa Romo Greg di OLPS terkenal dg julukan Romo Tabib, sebab banyak orang yg didoakan Romo Greg bisa disembuhkan Yesus)...
 Ya, mereka berdoa terus, juga ke Gereja Novena yg juga banyak mukjijat terjadi. Semua orang yg mereka temui, dimintai doa.
 Setelah itu dari minggu ke minggu hasil foto USG makin membaik dan mulai membentuk wajah, dokternya sampai bingung. Bayangkan, tadinya belasan dokter Sby, Jkt dan Singapore dg peralatan yg begitu canggih, menyuruh utk digugurkan.
 Memasuki usia kandungan 7 bulan, bayinya dinyatakan normal, ukuran kepala dan wajah semua normal. Puji Tuhan! Sesuatu yg tidak mungkin bagi ilmu kedokteran, tapi mungkin bagi Tuhan. Tuhan bisa mengubah drastis dalam waktu tidak lama.
 Mamanya Paula membuat kesaksian waktu Misa Indonesia di OLPS. Dan mereka menunjukkan semua foto USG dari bulan2 awal sampai kehamilan 7 bulan itu.
 Paula melahirkan Rafael dalam usia kandungan normal 9 bulan, dan melihat Rafael lahir normal semuanya, tak terasa air mata menitik, bayangkan seandainya Rafael digugurkan? Wong dia lahir normal tanpa cacat sedikit pun. Banyak yg menangis karena melihat kebesaran dan kuasa Tuhan..
 Ketika Rafael berumur 1 bulan, dia dibaptis di Gereja OLPS pada waktu Misa Indonesia . Kali ini suaminya Paula yg memberi kesaksian di Gereja.
 Satu lagi, pada waktu Rafael lahir, dokter menemukan ada cairan di paru2 dan menganjurkan utk dioperasi (sesuai dg ilmu kedokteran). Sekali lagi mamanya Paula menentang mati2an, tidak akan ada operasi buat Rafael. Mamanya marah sama dokternya, apa dokter belum percaya sama kuasa Tuhan. Dulu lebih parah, kepala dan wajah spt monster yg tdk berbentuk, itu Tuhan bisa merubah semuanya jadi baik. Sekarang kalau hanya ada cairan sedikit di paru2 Rafael, dia percaya bahwa Tuhan juga akan bisa membersihkan cairan itu. Dan Puji Tuhan cairan itupun lenyap sendiri.
 Ketika Rafael berumur 2 bulan dan dinyatakan sehat oleh dokter Singapore , maka mereka semua terbang kembali ke Surabaya ...
 Itulah kuasa dan kebesaran Tuhan. Percayalah! Cinta kasih Tuhan pada kita umat manusia amat sangat besar dan luar biasa, tp mengapa ya masih banyak org yg jahat dan tidak mau mendekat pada Tuhan?
 Padahal dekat sama Tuhan itu amat sangat enak lho, hati damai, semua masalah Tuhan sendiri yg menyelesaikan, tanpa kita capek2 mikiri, kalau dg kekuatan sendiri kan capek dan beban, tp kalau kita serahkan masalah sama Tuhan, maka beban kita jadi ringan, entah dari mana, tau2 masalahnya selesai dg sendirinya. Itu karena campur tangan Tuhan. Makin kita melayani Tuhan, makin Tuhan banyak mencurahkan rahmat buat kita dan keluarga.
 Coba kalau Paula dan mamanya mengandalkan kekuatan manusiawinya, manalah mungkin. Capek mereka check-up ke sana ke sini. Beruntung iman mamanya kuat, Tuhan tahu itu, maka Tuhan kasih jalan, mempertemukan mereka dg Florence yg membawa mereka ke Romo Greg dan OLPS. Itu jalan Tuhan. Itu bukan kebetulan, tp Tuhan sendiri yg bekerja, sampai akhirnya semua menjadi baik.
 Ya. moga2 sharing ini menambah dan menguatkan iman kita utk makin percaya dan mengandalkan hidup kita pada Tuhan Yesus. Yesus, Engkau juru selamat kami.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar