Jumat, 30 April 2010

Dari Mana Datangnya Kebijaksanaan?

Seorang pencari kebijaksanaan datang menemui sang guru. "Anda hanya memiliki kesempatan untuk mengajukan tiga pertanyaan." Demikian kata sang guru. Orang tersebut mulai berpikir dalam agar tidak mengajukan pertanyaan yang tak berarti. Setiap pertanyaan yang akan diajukan haruslah dipertimbangkan secara masak, dan bisa menjawab kehausannya akan kebijaksanaan.

Setelah beberapa menit berada dalam keheningan, ia membuka mulut: "Guru terhormat. Dari manakah datangnya kebijaksanaan itu?" Demikian ia mengajukan pertanyaan yang pertama.

"Kebijaksanaan datang dari pengalaman yang baik." Jawab sang guru tanpa berpikir panjang.

Sang pencari kebijaksanaan itu mulai lagi berpikir tentang "pengalaman yang baik" itu. Ia merenungkan semua pengalaman hidupnya di masa silam, namun ia tak tahu pengalaman mana yang bisa dikategorikan sebagai pengalaman yang baik.

Setelah berpikir cukup lama ia memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan kedua: "Guru yang bijaksana! Dari mana datangnya pengalaman yang baik ini?"

"Pengalaman yang baik datangnya dari suatu pertimbangan dan keputusan yang baik." Sang Guru menjawab cepat.

Pertimbangan dan keputusan yang baik. Orang tersebut merenungkan ucapan sang Guru. Ia tahu bahwa setiap keputusan harus diawali oleh suatu pertimbangan yang matang. Namun...apa yang harus dipertimbangkan? Ia bertanya diri. "Guru yang baik. Dari mana datangnya pertimbangan dan keputusan yang baik ini?" Demikian ia mengajukan pertanyaan yang terakhir.

"Pertimbangan dan keputusan yang baik datangnya dari setiap pengalaman yang buruk." Demikian jawab sang Guru.

--------------------

Temanku, setiap hari kita berhadapan dengan sejuta pengalaman yangtak ingin kita terima. Kehidupan berkeluarga mungkin berada di sebuah tepi jurang. Masalah pekerjaan yang mungkin tak pernah teratasi. Kesehatan yang terganggu. Kehilangan orang yang kita cintai. Dan masih banyak lagi, anda bisa membuat sejuta litani pengalaman kepedihan yang datang menghadang setiap hari. Semua pengalaman ini seumpama sekeping batu, suatu bahan mentah yang menunggu proses pengolahan lebih lanjut agar menjadi barang berharga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar