(Mengetahui diri bersalah tetapi tak mengakui kesalahan diri, merupakan kesalahan yang paling salah.)
Di sebuah penjara terkurunglah beberapa anak muda dengan tuntutan pidana yang berat. Di sana tak ada televisi. Seminggu sekali mereka akan memperoleh satu copi harian minggu yang harus dibaca secara bergilir.
Suatu hari minggu seperti biasanya, mereka duduk bersama menanti giliran membaca koran. Orang pertama melihat iklan permata di koran tersebut, lalu berkata seakan mendengung: 'Kalau seandainya ibuku memakai kalung permata yang indah ini di lehernya, pasti ia akan sangat berbahagia.'
Seorang lagi setelah melihat kolom reklame penjualan rumah, berkata kepada dirinya sendiri: 'Alangkah baiknya bila ibuku memiliki sebuah rumah yang walaupun tidak mewah, tapi bagus dan layak seperti ini.'
Seorang lagi setelah melihat reklame mobil berkata: 'Kalau ibuku memiliki
sebuah mobil sederhana seperti ini, pasti setiap hari ia akan datang ke
penjara ini untuk mengunjungi aku.'
Koran mingguan itu akhirnya tiba di tangan anak terakhir. Ia memegang surat kabar itu cukup lama tanpa berkata sepatah katapun. Lalu, secara tak sadar air mata bergulir jatuh di pipinya. Secara perlahan ia bergumam: 'Ibuku pasti akan sangat berbahagia bila ia memiliki seorang anak yang baik.'
-------
Kebesaran cinta Tuhan melampaui dosa yang dibuat manusia, betapapun berat dan besarnya. Bila seseorang mengetahui bahwa ia bersalah dan bersedia engakuinya, tangan Tuhan yang maharahim akan kembali merangkulnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar